Rabu, 28 Mei 2008

Pejah Gesang Melu Indonesia

Ini gw tulis cuma iseng2 aja, cuman mau nunjukin kalo sebenrnya indonesia itu ngga kalah sama negara lain en juga agak gerah aja kalo ngebaca tulisan2 lain yang sama sekali ngga ada ngebela negara sendiri ajah, so piss epriwan ;))

1. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Indonesia juga adalah pekerja keras. Ga percaya? Ada profil seorang kepala sekolah yang waktu sore jadi pemulung, PNS yang malam hari berkeliaran dengan motor Honda astra 90Z nya keluaran tahun 1973 untuk mencari penumpang, manager PMA yang masih nyambi jadi sales asuransi, senior employee yang masih menerima jasa tabulasi data untuk skripsi, karyawan lapangan di sebuah perusahaan minyak dan gas yang di waktu liburnya (2 minggu bekerja, 2 minggu libur) masih berjualan tanaman hias. Hanya sayangnya sebagian literature tidak pernah menggolongkan ini sebagai rakyat Indonesia karena pada dasarnya manusia itu akan bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. MALU
Malu adalah juga budaya leluhur dan turun temurun bangsa Indonesia. Pasti semua ingat apabila kita ingin tampil di depan umum harus dipaksa atau karena terpaksa karena takut malu. Budaya malu juga banyak menimpa anak-anak SD dan SMP di Indonesia, seringkali dijumpai anak-anak yang tinggal kelas (”veteran”) itu menjadi malu dan minder terhadap teman-temannya. Kita juga mungkin pernah merasakan apabila di dalam sebuah lingkungan RT/RW diadakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, apabila kita tidak ikut serta akan mendapat malu dan cibiran dari tetangga sekitar. Dan dalam lingkungan pemerintahan, banyak sekali pejabat-pejabat negara yang malu apabila tidak ikut-ikutan korupsi.

3. HIDUP HEMAT
Rakyat Indonesia sangat memiliki semangat hidup hemat dalam kesehariannya, apabila di Jepang, supermarket mulai ramai pada sekitar jam 19.30 karena pemotongan harga, maka di Indonesia, rakyat akan berduyun-duyun mengantri di pasar apabila ada operasi pasar untuk menstabilkan harga minyak dan beras (biasanya). Para ibu rumah tangga akan rela untuk mengikutsertakan anak-anak mereka agar mendapatkan jatah lebih. Lebih banyak keluarga di Indonesia yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi lebih karena hemat BBM dan kepraktisan di jalan mereka lebih memilih motor, disamping itu tidak sedikit juga dikarenakan rumah mereka tidak ada garasinya.

4. LOYALITAS
Karyawan Indonesia lebih loyal daripada Jepang, mereka sangat tidak ingin meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja dan akan bertahan sampai pensiun di posisi yang kadang selalu tetap. Soal loyalitas ini juga bisa dilihat dari betapa sangat membelanya saat seorang anggota DPR (notabene wakil rakyat) di curigai melakukan tindak korupsi, maka hampir seluruh jajaran rakyat yang diwakilinya itu membela padahal mereka tahu kebenarannya. Kota Tegal dan Padang mungkin sebuah contoh nyata dari loyalitas penduduknya, dimanapun mereka membuka warung atau rumah makan pasti menambahinya dengan asal kota mereka. Bahkan saat ini di daerah terpencilpun kita bisa menemukan RM Padang.

5. INOVASI
Indonesia juga bukan bangsa penemu, tapi orang Indonesia mempunyai kelebihan dalam meniru temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang lebih diminati masyarakat (lebih murah). Tidak akan pernah habis cerita tentang operasi pembersihan CD/DVD bajakan di Glodok bukan?, atau kita akan dengan mudah menemukan tas bermerk terkenal dijual di emperan Blok.M dengan harga yang murah.

6. PANTANG MENYERAH
Sejarah juga membuktikan bahwa Indonesia termasuk bangsa yang pantang menyerah. 32 tahun di bawah rezim Soeharto, bangsa Indonesia sangat tertekan dalam hal kebebasan berpendapat dan HAM. Pantang menyerah seperti yang diutarakan di awal soal kerja keras, dimana rakyat harus berlomba-lomba mengais rezeki demi sesuap nasi. Contoh konkrit adalah semangat Akbar Tanjung dan Amien Rais yang pantang menyerah untuk menjadi presiden RI.

7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda ke Indonesia dan masuk ke sebuah pusat perbelanjaan, sebagian besar pengunjung yang ingin menikmati makanan akan terlebih dulu membaca menu terutama harga. Atau budaya baca itu akan lebih terlihat apabila sedang menonton film, mereka akan lebih asyik membaca teks terjemahan ketimbang melihat filmnya sendiri, lebih dekat lagi apabila orang Indonesia ingin membeli DVD bajakan, maka yang ditanya adalah apakah ada teks indonesianya selain ”udah ori blum?”

8. KERJASAMA KELOMPOK
Budaya Indonesia sudah sangat kental dengan sifat gotong royong yang di masa kini menjadi padat karya. Akan tetapi untuk klaim pekerjaan, biasanya ditujukan untuk pemimpin dalam kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan penelitian biasanya dalam bentuk kelompok mahasiswa yang diketuai oleh dosen pembimbing. Pepatahnya mengatakan ”Mangan ora Mangan asal Kumpul”.

9. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Hampir di setiap perempatan jalan di Jakarta kita bisa melihat anak-anak berusaha mengais rezeki sendiri dan seringkali dengan sistem target harian. Tidak sedikit juga yang selepas SMU dan ingin masuk kuliah tidak meminta biaya kepada orangtua karena orangtuanya tidak mampu membiayai, akibatnya banyak dari mereka betah di kampus dan menghabiskan secara maksimal masa studinya yang 14 semester untuk gelar S-1. Kalaupun kehabisan uang, mereka biasa meminjam uang ke teman atau kalau sudah kepepet ada juga yang berimprovisasi di jalanan.

10. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan tradisi dan budayanya. ”Mangan ora mangan asal kumpul” atau ”Banyak anak banyak rezeki” masih banyak ada. Budaya Laki-laki yang tidak boleh ”main” di dapur juga masih banyak ada. Budaya ABS (Asal Bos Senang) juga masih ada sampai sekarang. Pertanian juga merupakan aset penting di Indonesia yang pada rezim Soeharto bisa berswasembada beras, petani dilindungi pemerintah dengan patokan harga dasar gabah, dibangunnya pabrik pupuk terbesar di Asia. ”Pela Gandong” dan ”B-3 Manado” juga tradisi di Indonesia.

So, sebenarnya Indonesia itu ngga jauh beda sama Jepang bukan?! tapi kenapa bangsa Indonesia tidak sama sukses kaya Jepang? Jawabannya: BELUM