Rabu, 27 Juni 2012

di Kupang ada Pantai Lasiana, Goa Kristal, Se'i Babi, penduduk ramah

Starting point pertama tentunya bandara El Tari Kupang. Penerbangan Garuda yang ternyata transit di Bali (damn, kenapa di tiketnya ngga ada tertulis transit, tau gitu kan gw kabur aja turun di Bali, secara gw dapet harga tiket ke Kupangnya murah), udah gitu ternyata barengan sama rombongan Bapak kapolri. Aku menginap di Hotel Astiti (mau booking dari Agoda end up booking by phone). Perjalanan naik pesawat itu ternyata melelahkan dan kebetulan mata masih jetlag, sampai hotel Cuma bisa tidur sampai sore. Bangun kemudian mulai nyalain GPS,terima kasih buat anak2 www.navigasi.net yang sudah membuatkan peta Indonesia sehingga jalanan Kupang lebih terang dan hati lebih tentram J Sorenya aku tanya sama orang hotel siapa yang rela menyewakan motornya, dapatlah pria bernama Sem Banu (dengernya sih kuping gw gitu) menawarkan Yamaha Jupiter tahun 2011 nya, nego dapet harga 60ribu perhari (mungkin buat sebagian orang harga segitu mahal, tapi aku liat dari motornya yang masih bagus, kepercayaan dari sang empunya yang langsung memberikan kunci dan STNK tanpa harus memberikan apa2) Berangkatlah ke tujuan pertama di malam hari, pasar malam di kampong Solor. Makan ikan bakar dan kawan2 sejenis dari laut, oh iya, pas di pesawat aku ketemu sama temen SMA ku yg kebetulan dia juga kerja di salah satu pulau di NTT tapi transit di Kupang, jadinya kita janjian makan malam. Dipasar malam, ikan bakar terkenal namanya selera malam. Tp tmpt lain pilihan ikannya lbh eksotis. Ternyata di Kupang banyak jalan yang satu arah, akan tetapi GPS sangat membantuku kembali ke hotel. Hari kedua tujuanku adalah ke Ba’un tentunya untuk menikmati the Famous Se’i Babi. Perjalanan ke Ba’un sangat menyenangkan, melihat jalanan sepi, kiri kanan hutan yang agak tandus karena tipikalnya Kupang J. Jalanan menanjak dan menurun, tiba2 mesin motor mati saat menanjak, aku coba nyalakan kembali, suara mesin jadi kasar. Aku langsung cek bensin dan masih banyak, kemudian aku coba membuka tutup oli mesin, begitu terbuka terlihat asap mengepul. Aku sadar kalau ternyata olinya habis (agak aneh karena biasanya 4-tak tidak pernah ngabisin oli mesin), aku balik badan ambil jalan yang menurun sambil cari bengkel/pom bensin dengan harapan bisa membeli oli dan melanjutkan perjalanan. Akhirnya nemu bengkel, minta ganti oli kemudian melanjutkan perjalanan. Di perjalanan ada beberapa ruas jalan yang sepertinya jalan itu dipindah ke lokasi yang lebih tinggi dan menjauh dari bibir jurang karena jalan nya tergerus. Akhirnya sampai juga di Ba’un, disambut dengan ramah oleh anjing sang pemilik yang besar2 tapi baik dan pendiam. Langsung pesan se’i babi satu kilo plus teh botol dingin dan ngga ketinggalan nasi plus sambal luat (khas kupang yang pedesnya nendang banget). Se'i babi dipanggang diatas oven kayu besar dan disimpan pakai daun2an... hasilnya babi asap dg aromanya woody!! Kenyang, rencana kemudian kembali ke kota. Pas naik di motor baru sadar kalau ban motor nya kemps alias bocor... nuntun sekitar 1 km ke tukang tambal ban. Awalnya aku agak serem juga karena biasanya kalu di Jakarta ada orang kesusahan gitu kan bisa kena 20 ribu untuk tambal ban doang, udah gitu karena ada aku, temen2nya jadi ngumpul di tambal ban tersebut yang bikin tambah agak serem. Aku siapin deh duit 20 ribuan, begitu selesai aku tanya berapa ternyata dia menjawab 5ribu pak J sampailah ke kota kupang sore. Kepikiran abis makan babi tanpa minum bir kok rasanya agak gimana gitu, inget kalo di internet ada yang ngomong Lavalon punya tempat duduk2 santai di pinggir pantai, menujulah aku kesana. Sampai juga disana pesan bintang sambil duduk menikmati pantai. Sempet ngobrol sama Bapak pemilik Lavalon (maaf ya Pak, beta lupa bapak pe nama) tanya2 soal goa Kristal. Ternyata ada beberapa turis yg mampir kesitu dan sudah ke Goa Kristal, dikasih liat beberapa poto petunjuk jalannya dan mengira2 lokasi nya dipeta, aku masukin ke GPS. Lavalon bar agak sulit terlihat dari jalanan, tmptnya pas dipinggir pantai dan terlihat tidak menyakinkan... tp nice place to spend the afternoon. Puas menghabiskan dua botol bir dan matahari hampir ada diujung ufuk barat, aku bergegas menuju ke Pantai Lasiana yang berjarak sekitar 2 km dari Lavalon. Jalan masuk Pantai Lasiana ternyata ngga begitu keliatan (apa aku yg ngga tau, entahlah), patokan ku di GPS adalah SPBU Lasiana, setelah melewati SPBU aku masuk jalan kecil yg mengarah ke pantai. akhirnya tepat waktunya aku sampai untuk sekedar menikmati sunset di Pantai Lasiana :)... whatta life!! Hari ketiga tujuanku adalah air terjun oenesu dilanjut ke gua Kristal yang banyak orang ngga tau. Modal GPS di set ke air terjun oenesu. Lokasinya ngga jauh (menurut ku yah, karena naik motor adalah makanan sehari2ku di Jakarta, jadi kalo diatas motor sejam dua jam mah ngga jauh) mau coba cebur2 kok kayanya agak kurang nyalinya karena batu2nya agak licin sama tajem hehehehe.... Puas maen air di air terjun, aku menuju ke goa Kristal yang lokasi nya masih meraba2 hahahaha... ternyata poto2 petunjuk itu sangat membantu sampai ke lokasi. Aku titipkan motorku ke warung di dekat pertigaan Polairut Kupang dan masuk ke lokasi dengan jalan kaki. Masuk kesana diberkati oleh Tuhan Yesus, saat kebingungan cari jalan masuknya (karena emang ngga ada jalan masuknya yang keliatan) tiba2 datang penduduk local bertanya “mau ke mana Bapa?” dan aku menjawab mau ke Goa Kristal tempat mandi, dengan sigap dia menawarkan untuk menunjukkan lokasinya, di perjalanan aku berkenalan, namanya Om Tallo, dulu tahun 2003 sampai 2007 sempat kerja di Jakarta jadi satuan tugas pengamanan disebuah Pool taxi di Jakarta timur. Ngga lama berjalan, ditunjukkan goa pertama yang digunakan oleh penduduk local untuk mandi, cuci pakaian. Aku melihat tapi bingung karena beda sama yang ada di poto2 di mbah google, aku bertanya kalau yang lebih terang ada kah? Dia menjawab ada tapi masih sekitar setengah kilometre lagi. Setelah berjalan kembali bertemulah lokasi yang dimaksud, sangat indah bahkan bisa ku bilang lebih indah dari yang ada di poto2. Sebelum nyebur, aku icip sedikit airnya payau, langsung aku nyebur... damai di dalam... untuk yang berminat ke Goa Kristal, bisa menghubungi Om Tallo di nomor 0852 5330 5406, bisa titip motor dirumahnya dan bisa ganti baju disana skalian, kalau aku karena sudah siap celana pendek jadinya sambil pulang aku ngeringin celanaku sambil dipake naik motor hehehehe.... Gua kristal... airnya benar2 berwarna biru kehijauan, airnya segar dan tidak dingin! (Harus coba nyebur), menurutku bakal sulit menemukan goa tersebut tanpa bantuan Om Tallo krn tidak ada jalanan atau petunjuk arah, cuma orang lokal yg tau arah. For our information, setelah Om Tallo menghantar ku, dengan sesopan mungkin aku berikan tips kepadanya walaupun dia tidak memintanya (aku memang lebih suka dan bakal memberi lebih banyak untuk orang seperti Om Tallo) Puas menikmati Goa, aku pulang kembali ke hotel. Karena besok adalah hari minggu dan biasanya toko2 tutup, maka setelah dari Goa, aku mencoba hunting oleh2. Se'i Babi Baun adalah oleh2 wajib buatku, ternyata di KUpang sendiri ada toko namanya 'sudi mampir' terletak di jalan sudirman yang menjual Se'i Babi yang sama dengan yang di Baun (mereka setiap hari mendapatkan kiriman dari Baun), kalau mau se'i sapi dan ikan (halal) ada di ibu soekiran - tidak jauh dari sudimampir sekitar 600 meter. malam minggu dan malam terakhirku di Kupang kuhabiskan dinner di restoran Nelayan di tepi pantai. untuk diketahui, di sepanjang jalan Timor itu banyak menjajakan ikan segar dan bisa minta dibakarin langsung di lokasi. Hari keempat karena jatuh hari minggu aku sempatkan untuk merasakan gereja di sana, trs langsung ke bandara dan pulang ke Jakarta. Perjalanan ke Kupang menyenangkan, penduduknya ramah semua, disitu berlaku pepatah Don’t Judge the Book by its cover hihihihiii.... ada pertanyaan mengenai Kupang? bisa tinggalkan pesan :) semoga ada yang bisa mentranslate tulisan ini ke dalam bahasa Inggris supaya Kupang makin terkenal di luar dan kalo bukan kita yang melakukannya sapa lagi... ciao.

Tidak ada komentar: