Jumat, 16 April 2010

Dear God, please read it.

Semoga dengan tulisan ini, Tuhan mau jadi the first follower buat blog ku.

Dear God,

Bolehkan aku mengintip sedikit, cukup wajahnya saja Tuhan, siapa yang jadi istriku kelak… Karena, jika telah kuketahui sosoknya sebelumnya.. Aku tak perlu khawatir akan keraguanku. (or inisialnya aja deh Tuhan....eh maksa ya?)

Pun, jika dia masih jauh dari jangkauanku, dengan senang hati aku akan memperjuangkannya, meskipun harus bercucur keringat darah karenanya.
Tuhan…

Tahukah Engkau Tuhan… Karena Engkau begitu pelit dengan segala rahasia-Mu, telah banyak hati yang terzalimi. Bahkan mungkin, nyaris melakukan tindakan yang jauh dari ampunan-Mu, yaitu merebut minuman yang harusnya menjadi hak serangga. Tak kasihan kah kau pada serangga itu Tuhan…

Ah! Maaf Tuhan… Jadi OOT. Jangan di-bata ya Tuhan.. :D

Tuhan..
Jika memang Engkau kekeuh tak berkenan memberi bocoran, pun tak mempan suap, it’s ok Tuhan.
Aku pasrahkan semuanya dalam kehendak-Mu…
Jika kau memaksa menjodohkanku dengan seorang Raden Ayu, aku pun tak punya pilihan lain untuk menolak Tuhan…
Tapi, kurasa kasihan nanti.. Dunia akan gempar! Para ilmuwan akan panik! Mengetahui fenomena alam ini. Karena dalam era modern seperti sekarang, mu’jizat sudah dianggap hal yang absurd!
Untuk itu, tak perlulah Engkau memaksakan jodohku seorang wanita sempurna fisiknya Tuhan. Cukuplah, seorang yang membuatku nyaman ketika bersamanya.
Tak perlulah dari keluarga ningrat. Cukuplah, jika ia dan keluarganya ikhlas menerimaku dan keluargaku menjadi bagian keluarga mereka, sama seperti keikhlasanku dan keluargaku menerima mereka menjadi keluarga kami yang baru.
Tak perlu memiliki harta melimpah, tapi cukuplah ia gemar memberi.
Tak perlu berbudi pekerti luhur, tapi semoga ia bukan wanita keras kepala, tipis nuraninya, dan buta mata hatinya.
Tak perlu memiliki kecerdasan dan tingkat intelegensia di atas rata-rata, tapi cukuplah jika ia sadar dengan kerelaan menyerahkan diri sepenuhnya dalam tanggung jawabku.
Tak perlu harus selalu memahamiku, tapi cukuplah ia jika tak memberatkanku.
Tak perlu harus selalu melayaniku, tapi cukuplah jika ia ikhlas dalam keterpurukanku.
Tak perlu harus pintar masak, tapi cukuplah jika ia sadar dan mengerti bahwa dalam makanan ada keberuntungan, dan keberuntungan itu ‘mahal’.
Tak perlu harus pintar mengurus rumah, tapi cukuplah jika ia bisa menjaga kehormatan ‘rumah’. Orang jawa bilang: Mikul dhuwur, mendhem jero.
Tak perlu harus pintar dalam mendidik anak, tapi cukuplah jika ia tahu dan sadar, bahwa waktu kebersamaan tak bisa digantikan uang jajan. Dan, kasih sayang tak bisa digantikan maaf dan penyesalan.
Tak perlu seorang alim, tapi cukuplah jika ia bersedia hanya mabuk di rumah saja.
Ah! Requestku kebanyakan ya Tuhan…
Maaf ya Tuhan..
Tapi, bagaimanapun ia, jika ia pilihan-Mu, aku yakin itu terbaik untukku…
Eh….
Last but Not Least Tuhan…

Ada temen2 yang mengatakan, “Jodoh itu di Tangan Tuhan” makanya aku memanjatkan doa ini minta tolong sama Tuhan untuk Tuhan mau melepaskannya dari tangan-Mu dan diberikan kepadaku.
Apa itu benar Tuhan?
Ah! Rahasia lagi…
No Probemo Tuhan..

Akhir kata..
Terima kasih Tuhan telah mendengarkan rajukanku, hamba-Mu yang manja ini..
Ttd
RAHASIA‼!
(Emangnya Tuhan doang yang bisa maen rahasia2an! :p)

Tidak ada komentar: